NABI YUSUF AS DIPENJARA

 


Sumur yang digunakan untuk membuang Nabi Yusuf AS sering digunakan oleh para pedagang untuk diminum airnya. Ketika Nabi Yusuf AS berada di dalam sumur, datanglah rombongan pedagang yang beristirahat dan hendak meminum dari air sumur tersebut. Alangkah terkejutnya mereka ketika mendapati seorang anak berada di dalam sumur tersebut.

Akhirnya, para pedagang itu membawa Nabi Yusuf AS ke kota dan menjualnya kepada seorang penjabat Mesir. Sejak saat itu, Nabi Yusuf AS diasuh oleh keluarga pejabat negara tersebut. Waktu berlalu, Nabi Yusuf AS tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan gagah. Ketampanan yang dimiliki Nabi Yusuf AS membuat istri pejabat (Zulaikha) tergoda kepadanya.

Zulaikha mengajak Nabi Yusuf AS untuk berbuat yang tidak baik, tapi Nabi Yusuf AS menolaknya. Zulaikha tetap memalsanya hingga meroek baju bagian belakang Nabi Yusuf AS. Hal ini diketahui oleh sang gubernur. Istrinya menuduh Nabi Yusuf AS akan berbuat tidak sopan kepadanya. Namun, Nabi Yusuf AS membantah tunduhan tersebut. Karena mereka saling menuduh, salah seorang dari keluarga Zulaikha berbicara memberikan kesaksian.

Hal tersebut diceritakan dalam Al-Qur'an surah Yusuf ayat 26-27:

قَالَ هِيَ رَٰوَدَتۡنِي عَن نَّفۡسِيۚ وَشَهِدَ شَاهِدٞ مِّنۡ أَهۡلِهَآ إِن كَانَ قَمِيصُهُۥ قُدَّ مِن قُبُلٖ فَصَدَقَتۡ وَهُوَ مِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ وَإِن كَانَ قَمِيصُهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٖ فَكَذَبَتۡ وَهُوَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ 

(Yusuf berkata) membela dirinya ("Dia menggodaku untuk menundukkan diriku kepadanya," dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya) sepupu Zulaikha. Tetapi menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa saksi itu adalah bayi yang masih dalam ayunan. Kemudian saksi itu mengatakan ("Jika baju gamisnya koyak di muka) pada bagian muka Yusuf (maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.").

("Dan jika baju gamisnya koyak di belakangnya) pada bagian belakang Yusuf (maka wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar.")

Berita itupun tersebar di tengah masyarakat, jika Zulaikha ingin berbuat tidak baik kepada anak angkatnya, Nabi Yusuf AS. Zulaikha sadar bahwa dirinya menjadi pembicaraan, dan dia sangat malu kepada teman-temannya. lalu dia berpikir, bagaimana cara agar orang-orang tidak membicarakannya lagi. Akhirnya, Zulaikha mengundang teman-temannya, yang juga istri para pembesar kerajaan untuk mengikuti jamuan makan. Adapun jamuan yang dihidangkan adalah buah-buahan. Teman-teman Zulaikha dikumpulkan di sebuah ruangan. Masing-masing dari mereka diberikan pisau untuk mengupas buah-buahan. Ketika mereka sedang mengupas buah-buahan, Zulaikha meminta Nabi Yusuf AS masuk ke dalam ruangan tersbut. Melihat ketampanan Nabi Yusuf AS, perempuan-perempuan, teman Zulaikha sangat takhub hingga mereka tidak menyadari tangan mereka teriris pisau yang mereka pegang.

Hal tersebut diceritakan dil dalam Al-Qur'an surah Yusuf ayat 31"

فَلَمَّا سَمِعَتۡ بِمَكۡرِهِنَّ أَرۡسَلَتۡ إِلَيۡهِنَّ وَأَعۡتَدَتۡ لَهُنَّ مُتَّكَٔٗا وَءَاتَتۡ كُلَّ وَٰحِدَةٖ مِّنۡهُنَّ سِكِّينٗا وَقَالَتِ ٱخۡرُجۡ عَلَيۡهِنَّۖ فَلَمَّا رَأَيۡنَهُۥٓ أَكۡبَرۡنَهُۥ وَقَطَّعۡنَ أَيۡدِيَهُنَّ وَقُلۡنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٞ كَرِيمٞ 

"Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia"

Rencana yang djalankan Zulaikha berhasil. Sejak saat itu, mereka tidak membicarakan Zulaikha lagi. Meskipun demikian, Pejabat itu belum merasa tenang. Demi menjaga nama baiknya, disusunlah rencana seolah-olah Nabi Yusuf AS bersalah dan harus masuk penjara. Usaha tersebut berhasil, dan Nabi Yusuf AS diproses ke pengadilan dan dinyatakan bersalah. Sebenarnya, Nabi Yusuf AS lebih memilih dipenjara daripada melawan hukum Allah SWT. Sebagaimana dalam firman-Nya:

قَالَ رَبِّ ٱلسِّجۡنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدۡعُونَنِيٓ إِلَيۡهِۖ وَإِلَّا تَصۡرِفۡ عَنِّي كَيۡدَهُنَّ أَصۡبُ إِلَيۡهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ 

“Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”

 

Belum ada Komentar untuk "NABI YUSUF AS DIPENJARA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel