PAI KELAS 3 PELAJARAN 6: KISAH KETELADANAN NABI YUSUF A.S. DAN NABI SYU’AIB A.S.

Nabi diutus oleh Allah Swt. untuk menjadi teladan bagi umatnya. Allah Swt. berjanji untuk mencintai siapa pun yang mencintai kekasih Allah Swt. Jika kita bersungguh-sungguh mengenal dan meneladani kisah para Nabi, Allah Swt. pasti mencintai kita.

Kisah Keteladanan Nabi Yusuf a.s. dan Nabi Syu’aib a.s. bisa dijadikan pelajaran yang mulia. Para Nabi Allah Swt. telah mengajarkan kepada kita tentang akidah dan akhlak

A. Kisah Keteladanan Nabi Yusuf a.s.

1. Nabi Yusuf a.s. Bermimpi

Allah Swt. memberikan kedudukan yang mulia kepada Nabi Yusuf a.s.. Nabi Yusuf a.s. juga diberi ilmu berupa tafsir mimpi. Nabi Yusuf a.s. adalah putra Nabi Ya’qub a.s. Suatu hari, Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, semuanya bersujud kepadanya. Yusuf kemudian menceritakan mimpi itu kepada ayahnya. Dengan mimpi itu, ayahnya mempunyai firasat bahwa Yusuf kelak akan mendapat kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.

2. Diajak Pergi Bermain untuk Dicelakai

Saudara-saudara Yusuf mengajak Yusuf bermain-main di hutan. Mereka merencanakan untuk membunuh Yusuf. Salah satu kakak Yusuf berpendapat agar jangan membunuh Yusuf, tetapi membuangnya saja ke dalam sumur. Saudara-saudara Yusuf kemudian pulang dan berkata pada ayah mereka bahwa Yusuf dimakan serigala.

3. Diselamatkan Saudagar

Tidak lama kemudian, ada saudagar yang melewati sumur itu dan mampir untuk mengambil air. Ketika menurunkan timbanya, Nabi Yusuf a.s. berpegangan pada timba dan ikut ditarik ke atas. Saudagar itu kemudian menjual Yusuf di pasar. Pembelinya adalah penguasa di negeri itu. Sang pembeli meminta kepada isterinya, Zulaikha, agar memperlakukan Yusuf dengan baik.

4. Mimpi Raja

Pada suatu hari, Raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh tangkai gandum lainnya yang kering. Raja segera mengumpulkan para penasihat untuk menjelaskan makna mimpinya. Namun, tak seorang pun bisa menjelaskan makna mimpi itu.

Singkat cerita Yusuf mendapat kesempatan menjelaskan kepada Raja, “Hendaklah kalian bercocok tanam tujuh tahun berturut-turut. Kemudian, ketika kalian panen, hendaklah menyimpan makanan dengan cara membiarkan tangkainya kecuali sedikit untuk dimakan. Sebab, setelah tujuh tahun itu, akan datang tujuh tahun kemudian masa yang amat sulit. Pada masa sulit tersebut, kalian akan menghabiskan simpanan makanan sebelumnya. Setelah itu, akan datang tahun di mana manusia diberi hujan dengan cukup dan mereka memeras anggur.”

Raja tertegun dengan penjelasan Yusuf yang masuk akal. Kemudian, Raja mengangkat Yusuf sebagai pejabat negara urusan pangan.

5. Nabi Yusuf a.s. Menduduki Jabatan

Mulailah Nabi Yusuf a.s. menjadi pejabat keuangan. Lalu, datanglah masa sulit sebagaimana mimpi yang ditafsirkan Yusuf. Orang mulai memburu bahan makanan dan berduyun-duyun datang ke gudang makanan yang disediakan kerajaan.

Tampak di antara mereka adalah saudara-saudara Yusuf a.s. Yusuf mengenal mereka, sedangkan mereka tidak mengenali Yusuf lagi. Mereka mengira Yusuf sudah lama meninggal dunia. Saat itu, Yusuf mendekati mereka dan bertanya “Kenapa saudara kalian yang kecil, yang bernama Bunyamin itu tidak ikut ke sini? Untuk besok, bawalah dia atau kalian tidak akan mendapatkan bahan makanan seperti hari ini.”

6. Bunyamin Datang ke Istana

Para putra Ya’qub kini datang kembali ke kerajaan dengan membawa Bunyamin. Di tengah kesibukan menumpuk bahan makanan, Yusuf secara diam-diam menghampiri Bunyamin dan membisikinya, “Wahai Bunyamin, sesungguhnya aku adalah saudaramu, Yusuf. Allah telah melindungiku dan memberiku kekuatan. Nanti akan kususun rencana agar kamu tertinggal di kerajaan ini dan saudara-saudaramu biarkan pulang ke rumah.”

Yusuf kemudian secara sembunyi memasukkan gelas emas milik kerajaan ke dalam karung milik Bunyamin. Bunyamin kemudian dituduh mencuri dan ditahan sedangkan saudaranya yang lain dipersilakan pulang.

7. Saudara-Saudara Nabi Yusuf a.s. Menyadari Kesalahan

Sewaktu mengambil makanan berikutnya, Yusuf a.s. mempertemukan Bunyamin dengan saudara-saudaranya. Yusuf berkata, “Sadarkah kalian tentang perbuatan apa yang telah kalian lakukan kepada saudara kalian sendiri, Yusuf dan Bunyamin.”

Mereka sangat terkejut karena di hadapan mereka ternyata adalah Yusuf, yaitu adik mereka yang pernah mereka buang ke dalam sumur. Mereka mengakui kesalahan dan memohon maaf atas perbuatan mereka membuang Yusuf.

Setelah menanyakan keadaan ayahnya, Yusuf a.s. kemudian mengirim jubahnya supaya diusapkan ke wajah ayahnya sembari meminta agar ayahnya segera diajak menuju istana.

8. Nabi Yusuf a.s. Bersatu Kembali dengan Keluarganya

Ketika jubah Yusuf diusapkan ke wajah ayahnya bahagialah hati Ayah. Penglihatan ayahnya pun dengan izin Allah Swt. telah pulih kembali. Saudara-saudara Yusuf a.s. dan ayahnya segera berangkat menuju Mesir. Nabi Yusuf a.s. menyambut kedatangan keluarganya. Nabi Yusuf langsung duduk di samping ayahnya. Setelah selesai pertemuan, seluruh keluarga Yusuf diminta tinggal di istana.

B. Kisah Keteladanan Nabi Syu’aib a.s.

1. Kesesatan Kaum Madyan

Nabi Syu’aib a.s. berasal dari suku Madyan. Suku Madyan adalah orang-orang Arab yang tinggal di sebuah daerah bernama Ma’an di pinggiran negeri Syam (Syiria). Kaum Madyan, kebanyakan bekerja sebagai pedagang karena kota mereka tempat persinggahan kafilah-kafilah dagang.

Kaum Madyan tidak beriman kepada Allah Swt. Mereka menyembah berhala. Selain syirik, ada kebiasaan buruk yang suka dilakukan kaum Madyan yaitu suka berbuat curang. Mereka mengurangi takaran dan timbangan. Allah Swt. mengutus Nabi Syu’aib a.s. untuk menyeru mereka supaya menyembah hanya kepada Allah Swt.

2. Nabi Syu’aib a.s Melarang Kecurangan

Nabi Syu’aib a.s melarang mereka melakukan perbuatanperbuatan yang buruk. Nabi Syu’aib a.s mengajak orang-orang Madyan untuk berbuat adil dan jujur dalam berjual beli.

Nabi Syu’aib a.s. mengingatkan kaumnya pada kenikmatan yang mereka dapatkan agar mereka bersyukur. Namun, kaum Nabi Syu’aib a.s. tetap tidak mau mengikuti ajakannya.

3. Kebinasaan Kaum Madyan

Kaum Madyan benar-benar ingkar. Kebenaran telah ditolak dan mereka menantang ajakan Nabi Syu’aib a.s., sedangkan Nabi Syu’aib a.s. telah bersabar. Nabi Syu’aib a.s. merasa khawatir terhada kaumnya akan azab yang menimpa mereka.

Maka, Allah Swt. membinasakan kaum Madyan. Mereka disambar petir yang sangat keras disertai dengan gempa yang sangat kuat sehingga mati bergelimpangan. Kaum Madyan dibinasakan dan dijauhkan dari rahmat Allah Swt. karena menolak untuk beriman kepada Allah Swt.

Belum ada Komentar untuk "PAI KELAS 3 PELAJARAN 6: KISAH KETELADANAN NABI YUSUF A.S. DAN NABI SYU’AIB A.S."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel