Mengutamakan Kejujuran dan Menegakkan Keadilan (PAI Kelas 8) BAB 3 Semester 1
Setiap hari media elektronik dan media cetak memberitakan peristiwa rakyat kecil berjuang mencari keadilan. Mulai dari pembantu rumah tangga diperlakukan tidak adil oleh majikan, hingga buruh yang dipermainkan pengusaha.
Mereka berjuang dengan penuh harapan supaya hak-haknya diberikan. Semua ini menggambarkan bahwa setiap orang ingin diperlakukan dengan adil.
Bukankah Pancasila sila kelima berbunyi : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”? Keadilan merupakan modal dasar mencapai kesejahteraan bangsa.
Kejujuran dan keadilan merupakan dua sifat mulia yang harus dimiliki setiap mukmin. Keduanya harus ditanamkan dan dibiasakan sejak usia dini
2. Dialog Islami
“Bagaimana cara menerapkan kejujuran dalam kehidupan seharihari?”
“Pertanyaan super…Begini, sifat jujur harus dilatih dan dibiasakan. Berkatalah apa adanya sesuai yang sebenarnya kepada orang tua, guru, teman dan siapapun.”
“Kata ustaz Mahmud : “kejujuran itu akan mendekatkan kepada surga”, maksudnya bagimana itu pak?”
“Maksudnya, seseorang yang selalu jujur akan diberi pahala oleh Allah Swt, dan pahala ini sebagai modal masuk syurga.”
3. Mutiara Khasanah Islam
a. Jujur
Kejujuran dalam keluarga merupakan pondasi awal bagi kelangsungan kehidupan di masyarakat. Masing-masing anggota keluarga berperilaku jujur satu sama lain, dalam arti berkata apa adanya dan sesuai kenyataan.
Semua anggota masyarakat akan hidup rukun dan damai jika masing-masing menjunjung tinggi kejujuran. Kejujuran harus diutamakan dalam setiap pergaulan, baik dirumah, sekolah maupun masyarakat.
Setiap tugas dan kewajiban yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya pasti akan mendapat balasan dari Allah Swt berupa pahala. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Seorang bendahara muslim yang melaksanakan tugasnya dengan jujur, dan membayar sedekah kepada orang yang diperintahkan oleh majikannya secara sempurna, dengan segera dan dengan pelayanan yang baik, maka ia mendapat pahala yang sama seperti orang yang bersedekah.”
b. Adil
Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya, meletakkan segala urusan pada tempatnya. Orang yang adil adalah orang yang memihak kepada kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, maupun bangsa. Ajaran Islam menjunjung tinggi azas keadilan.
Dalam sebuah hadits riwayat Nasa’i, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
Allah Swt menegaskan bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau individu, janganlah menjadi pendorong untuk bertindak tidak adil. Ini menjadi bukti bahwa Islam menjunjung tinggi keadilan.
c. Memahami Dalil Naqli tentang Perilaku Jujur dan Adil
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ – ٨
Belum ada Komentar untuk "Mengutamakan Kejujuran dan Menegakkan Keadilan (PAI Kelas 8) BAB 3 Semester 1"
Posting Komentar