PAI Kelas 6 Pelajaran 7 : Iman kepada Qada dan Qadar
Seseorang tidak pernah meminta dilahirkan untuk menjadi kaya atau miskin. Semua itu merupakan ketetapan dari Allah SWT yang sering kita sebut dengan takdir.
Jadi, apakah takdir itu, Adakah takdir yang bisa diubah? Bagaimana cara menyikapi takdir Allah SWT tersebtu? Ayo kita simak pembahasannya.
Definisi Qada dan Qadar
Qada telah ditentukan sejak zaman azali, yaitu zaman sebelum Allah menciptakan makhluk-Nya. Berarti Qada adalah ketetapan atau ketentuan Allah yang telah terjadi kepada makhluk-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, Qadar inilah yang disebut takdir.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'am siraj A;-Furqan ayat 2 :
وَخَلَقَ كُلَّ شَيۡءٖ فَقَدَّرَهُۥ تَقۡدِيرٗا
Artinya :- Allah menetapkan setiap mkhluk yang bernyawa pasti mati.
- Allah menetapkan kelahiran seseorang (kapan, dimana , siapa orang tuanya, apa warna kulitnya).
- Allah menetapkan jenis kelamin makhluk-Nya (laki-laki atau perempuan, dan jantan atau betina)
- Allah menetapkan sistem peredaran tata surya
- Terlahirnya seorang bayi ke dunia dengan jenid kelamin laki-laki atau perempuan.
- Kenyataan bumi mengelilingi matahari
- Kenyataan bula mengelilingi bumi dan matahari
- Jika mau belajar dengan tekun dan rajin berdoa, orang bodoh bisa menjadi pandai.
- Jika mau bekerja keras, tidak putus asa, dan disertai berdoa, orang miskin bisa menjadi kaya
- Kecelakaan bisa dihindari jika manusia selalu berhati-hati dalam perjalanan dan berdoa memohon perlindungan Allah
Sebagai orang yang beriman, kita harus bijak terhadap ketentuan Allah Bagaimana sikap kita terhadap qada dan qadar? Sebagai hamba Allah yang beriman kepada qada dan qadar, sikap kita adalah sebagai berikut.
- Bersyukur dan bersabar. Semua ketentuan Allah harus kita terima. Ketentuan yang baik harus kita syukuri, sedangkan ketentuan yang buru kita harus sabar. Yakinlah bahwa Allah SWT mempunyai rencana yang indah untuk setiap hamba-Nya.
- Berserah diri dan bertawakal kepada Allah SWT. Jika qada dan qadar kita itu buruk, maka kita harus menerimanya dengan sabar dan lapang dada. Kita tidak boleh sedikit pun menyalahkan Allah, mengeluh, dan berputus asa. Tetaplah bertawakal dengan cara berusaha dan berdoa kepada Allah karena hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk kita.
Allah SWT berfirman dalam surah Yusuf ayat 87 :
..... وَلَا تَاْيَۡٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ لَا يَاْيَۡٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ
Artinya :
".... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir". (Q.S. Yusuf/12:87)
- Berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Qada dan Qadar menuntut adanya usaha dan doa. Jika kita memiliki sebuah keinginan, maka kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menggapainya dan tidak lupa berdoa juga. Adapun keberhasilan dan kegagalannya, kita serahkan kepada Allah SWT saja.
Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Ra'd ayat 11:
.....إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ ....
Artinya:
"... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri..." (QS. Ar-Ra'd/13:11)
Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar
Himah beriman kepada qada dan qadar sangatlah banyak. Apa saja hikmah beriman kepada qada dan qadar bagi kita? Beberapa hikmah tersebut antara lain sebagai berikut.
- Melatih diri untuk dapat bersyukur dan bersabar dalam menerima segala ketentuan Allah.
- Mejauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa ketika melakukan sesuatu.
- Memupuk sifat optimis dan giat bekerja untuk meraih cita-cita.
- Menenangkan jiwa dan mengerti bahwa segala sesuatunya sudah ditetapkan oleh Allah.
Latihan soal siswa luar di bawah :
Belum ada Komentar untuk "PAI Kelas 6 Pelajaran 7 : Iman kepada Qada dan Qadar"
Posting Komentar